Sejak krisis moneter 1998, ditambah merebaknya wabah flu burung pada 2002, kondisi bisnis ayam ras (Broiler) sampai sekarang masih tidak pasti. Ketidakpastian disebabkan harga hasil panennya naik turun. Kemarin boleh jadi meraup untung segunung, tapi besoknya bisa jadi malah buntung bisa dibilang Bisnis ayam ras (Broiler) itu 70% gambling. Hal tersebut paling banyak dirasakan oleh peternak mandiri. Peternak mandiri adalah mereka yang membeli sapronak dari pabrikan dan menjual hasil panen sendiri sehingga untung maupun rugi ditanggung sendiri. Sebab, untung rugi tidak bisa dihitung hanya dari satu periode pemeliharaan. Tapi dibutuhkan 3-4 periode produksi guna melakukan evaluasi.
Salah satu solusi untuk mengurangi kerugian peternak ayam broiler yaitu dengan mengikuti Program kemitraan ayam broiler. Kemitraan adalah kerjasama antara peternak sebagai plasma dan pemilik modal (Pabrikan) sabagai inti atas dasar saling menguntungkan. Kemitraan mempunyai tujuan utama untuk saling berbagi sumber daya dalam mengoptimalkan nilai tambah dari input, proses produksi, maupun output. Kemitraan dibutuhkan oleh perusahaan besar (penyandang modal besar) karena dapat berperan sebagai pasar sapronak dan berbagi risiko. Prinsip share in resources and benefit dapat meningkatkan manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak. Melalui kemitraan peternak plasma mempunyai kepastian usaha 5-6 kali dalam setahun dengan kenuntungan yang diperoleh tergantung model kemitraan mana yang dipilih dan indeks prestasi yang dihasilkan peternak selama memelihara ayam.
Secara umum, kemitraan ayam Broiler di Indonesia terbagi menjadi 3 sistem yaitu bagi hasil, harga kontrak, dan manajemen fee atau makloon. Meskipun dasar perhitungan laba rugi dalam sistem kemitraan tersebut adalah IP, tapi pola kemitraan yang diterapkan inti bermacam-macam. Persyaratannya pun beragam disesuaikan lingkungan dan budaya. Perbedaan 3 pola kemitraan ayam Broiler yaitu:
1)Kemitraan harga kontrak:
- Tidak peduli harga ayam di pasar seperti apa (harga mengikat), harga sesuai perjanjian.
- Kerugian ditanggung peternak (kekeluargaan). Tapi kalau terjadi musibah alam atau wabah penyakit, kerugian ditanggung inti. Sebaliknya, jika akibat keteledoran peternak, kerugian ditanggung plasma.
2)Kemitraan bagi hasil:
- Harga pokok/sapronak terbuka, alias ditentukan di muka.
- Kerugian ditanggung bersama.
- Harga panen tergantung pasar. Tapi inti menjamin plasma tetap mendapat keuntungan
3)Kemitraan makloon:
- Biaya operasional dihitung inti
- Kerugian ditanggung inti
- Harga panen mengikuti pasar
{ 3 komentar... read them below or add one }
aya aya wae
oh ternyata ada pola kemitraan wad ayam broiler.
tolong donk postingan tentang ternak ayam diperbanyak
Posting Komentar